Langsung ke konten utama

ILMU GAMBAR: Macam-Macam Proyeksi yang digunakan Oleh Anak Teknik




Pada gambar mesin dikenal beberapa metode proyeksi yang meliputi :


Aksonometrik, Miring, Perspektif, dan Orthografik. Dari proyeksi tersebut yang paling umum atau dominan digunakan adalah proyeksi Orthografik 

1.1. Proyeksi Aksonometrik 

Jika sebuah benda disajikan dalam proyeksi Ortogonal seperti tampak pada Gambar. 1.1, hanya sebuah bidang saja yang tergambar pada bidang proyeksi.. Seandainya bidang-bidang atau tepi-tepinya diputar atau dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka dua dan tiga muka dari benda itu akan terlihat serentak, cara demikian disebut proyeksi Aksonometrik. Dimana ada tiga proyeksi Aksonometrik yaitu : Isometri, Dimetri,dan Trimetri. 


A. Isometri 

Sistem ini digunakan untuk cara penggambaran benda-benda yang sederhana, dalam hal menggambar teknik mesin. Agar lebih mudah dan cepat dimengerti misalnya bangun kubus atau unsur-unsur mesin yang bentuknya sederhana. Cara pelaksanaan-nya dalam membuat gambar-gambar dengan system proyeksi ini yang pertama adalah membuat satu sumbu yang tegak lurus pada bidang datar dan yang kedua membuat satu sumbu yang membentuk sudut 30 0 terhadap bidang datar, dan untuk semua garis yang berada pada gambar tersebut harus digambar tetap sesuai dengan ukuran sebenarnya atau tetap digambar menurut skala 1 : 1 seperti Gb.1.2 . 

B. Dimetri 

Pada dimetri ini sudut-sudutnya pada sumbu tertentu dibuat 7o dan 42o, dimana sumbunya dibuat 7o terhadap bidang datar dan sumbu yang satunya lagi dibuat 42o terhadap bidang datar. 
Untuk pembuatan garis-garis yang menuju ke arah sudut 42o harus digambarkan setengahnya atau diperkecil dan untuk yang menuju kearah sudut 7o digambarkan menurut skala 1 : 1 dapat dilihat pada Gb. 1.3. 








C. Trimetri 
Pada gambar trimetri ada sedikit perbedaan yaitu mengenai sudut –sudutnya, dalam gambar trimetri untuk sumbu yang pertama tetap dibuat tegak lurus terhadap bidang datar dan untuk sumbu-sumbu yang lainnya dibuat sudut 5 o dan sudut 18 o, dan juga untuk menggambarkan garis-garisnya yang menuju ke arah vertikal haruslah digambar tetap menurut skala 1 : 1, dan untuk yang menuju kearah sudut 18 o harus digambarkan menurut skala 1 : 2, untuk sumbu lainnya yang menuju kearah sudut 5 o digambarkan menurut skala 9 : 10, dimana skala perpendekan dari tiga sisi dan tiga sudut tidak sama, dan ini di sebut proyeksi trimetri seperti Gb. 1.4. 


Untuk harga-harga dari sudut dan skala perpendekan dari proyeksi aksonometri dapat dilihat pada tabel sudut proyeksi dan skala perpendekannya lihat tabel. 1.1. 

1.2. Proyeksi Miring

Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ini bendanya dapat diletakkan sesukanya, tetapi biasanya permukaan depan dari benda diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal dengan demikian bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya. 

Sudut yang menggambarkan kedalamnya 30 o, 45 o atau 60 o terhadap sumbu horizontal. Sudut-sudut ini disesuaikan dengan segi tiga yang dipakai mempunyai sudut-sudut 30 o , 45 o dan 60 o pula (pada Gb.1.5). 



1.3. Proyeksi Perspektif 

Dalam proyeksi perspektif ini garis proyeksi atau garis visualnya bertemu disebuah titik (kovergen), seperti gambar. 1.6. 

Penggambaran pada bidang gambar transparan dapat dianggap tampang yang akan dilihat oleh suatu mata yang ditempatkan pada sebuah titik tertentu dalam ruang dimana gambar ditetapkan pada bidang imajiner oleh titik yang menusuk dalam garis proyeksi dari mata ke obyek. 

Proyeksi perspektif ini jarang dipergunakan pada gambar kerja mesin, sebab tampang perspektif tidak mengungkapkan ukuran bentuk dan bentuk yang eksak, tapi banyak dipakai pada teknik sipil dan arsitektur. 



1.4. Proyeksi Orthografik 

Pada gambar mesin yang paling teristimewa digunakan untuk gambar kerja mesin adalah proyeksi orthografik. Penerapannya praktis dan metode proyeksi ini menguraikan suatu obyek menghasilkan gambar yang terdiri dari sejumlah tampang yang disusun secara sistematis dan yang meniru bentuk eksak obyeknya, dimana benda diproyeksikan dari beberapa muka disebut “ Proyeksi Orthografik” yang berarti : 

  • Orthos berarti lurus, benar atau tegak lurus 
  • Graphikus (grafik) yang berarti menulis, melukis atau menggambar dengan garis. 

Sehingga proyeksi orthografik merupakan “Semua garis proyeksi sejajar terhadap satu sama lain dan tegak lurus terhadap bidang dimana benda tersebut diproyeksikan”. 

Sistem proyeksi dapat dilakukan dengan sistem kwadran, dimana bidang-bidang proyeksi yang paling banyak di pergunakan adalah bidang horizontal dan bidang vertikal seperti Gb. 1.7. Bidang-bidang utama ini membagi seluruh ruang dalam empat kwadran. Bagian ruang diatas bidang horizontal dan didepan bidang vertikal disebut “Kwadran Pertama”. Bagian ruang diatas bidang horizontal dan dibelakang bidang vertikal disebut “Kwadran Kedua”. 

“Kwadran Ketiga” adalah bagian ruang yang terletak dibawah bidang horizontal dan didepan bidang vertikal dan “Kwadran ke Empat” adalah bagian ruang yang terletak dibawah bidang horizontal dan dibelakang bidang vertikal. 


Dalam prakteknya “Kwadran Pertama” atau “Proyeksi sudut pertama dengan istilah “First Angle Projection” (Sistem Eropa), dan “Kwadran Ketiga” atau proyeksi sudut ke tiga” dengan istilah “Third Angle Projection” (Sistem amerika). Sedang kwadran kedua dan kwadran keempat tidak dipakai dalam praktek di istilakan semu (diabaikan). 

A. Proyeksi Sudut Pertama 


Pada proyeksi sudut pertama atau sistem “Proyeksi Eropa”, semua pandangan diproyeksikan pada bidang di belakang benda dan benda diproyeksikan ke kwadran pertama 


B. Proyeksi Sudut Ketiga 



Dalam proyeksi sudut ketiga atau sistem Proyeksi Amerika, benda yang diproyeksikan pada kwadran ketiga seperti Gb. 1.9. dimana benda yang akan digambar diletakkan dalam kubus dengan sisi tembus pandangan sebagai bidang-bidang proyeksi, pada tiap-tiap bidang proyeksi akan tampak gambar pandangan dari benda menurut arah penglihatan yang ditentukan oleh anak panah 


Komentar

  1. ini yang saya cari min... sungguh sangat lengkap
    terima kasih

    BalasHapus
  2. Sangat bermanfaat khususnya untuk anak teknik. Terimakasibh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILMU TEKNIK : Jenis Kikir, Bagian Kikir beserta Cara Pemegangan dan Posisi Pengikiran yang Benar

Nama Bagian dan Bentuk Kikir Mengikir adalah salah satu dari banyak macam kerja bangku yang penting dan juga sulit untuk mencapai hasil yang tepat. Pada umumnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang sederhana mengikir akan lebih ekonomis, baik biaya maupun waktunya, dibandingkan dengan menggunakan mesin-mesin modern. Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa, dan dibedakan menurut panjang, bentuk penampang, jenis dan kekasaran gigi pemotongnya Bentuk penampang kikir yang sering digunakan pada pekerjaan logam adalah bentuk rata, segi empat, segi tiga, bulat, setengah bulat, bujur sangkar, dan ellip. Jenis Gigi Kikir Kikir dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan pada jenis gigi pemotongnya, yaitu kikir bergigi tunggal dan kikir bergigi kembar/dua. Kikir dengan gigi potong tunggal digunakan untuk pemotongan benda kerja secara halus. Artinya pemotongan tidak dapat dilaksanakan secara tepat, tetapi hasil pengikiran pada permukaan benda kerja menjadi lebih halus. Kikir bergigi

ILMU TEKNIK : JENIS-JENIS KAYU UNTUK KUSEN RUMAH

1.       KAYU JATI Merupakan  Kayu yang memiliki warna umum coklat ini mem iliki urat bewarna coklat gelap  Kayu Jati terkenal akan kekuatan dan kepadatannya, yang mempengaruhi durabilitas kayu ini. Minyak didalam Kayu Jati dianggap membuatnya menjadi lebih tahan rayap, dan pori-pori nya yang kecil menyebabkan kayu ini dapat di finishing sangat halus.Kepadatan Kayu Jati membuatnya menjadi kayu favorit untuk dibuat ukiran. Kayu jati memiliki kekerasan antara 630-720 Kgs/M3 Kayu Jati saat ini juga sering diburu bekas-nya untuk menghasilkan produk berkesan rustic, dan dengan berbagai karakter yang disebutkan tadi Kayu Jati sangat cocok untuk di jadikan furniture berkelas dan bahan bahan ukiran. 2.       KAYU MERANTI Merupakan  Kayu yang bahasa latinnya Mahoni Philipina sering kita temui berwarna coklat ke merahan dan tanpa urat (grain)  Kayu Meranti atau sering juga disebut Kayu Kalimantan merupakan kayu yang sering dipergunakan untuk membuat kusen, furniture dan panel. Mendapat julukan K

Ternyata ini Alasan Kenapa JavaScript Tidak Memperbaiki Kekurangannya

Contoh kasus yang belum lama terjadi di lanskap Javascript:  Smooshgate . Pada tahun 2018, sebuah proposal fitur baru JavaScript mencapai  stage 3  dan siap menjalani uji implementasi, yaitu fungsi  Array.prototype.flatten . Fungsi tersebut membuat array yang bertingkat menjadi hanya satu tingkat, misalnya  [1, [2, 3]].flatten() akan menghasilkan  [1, 2, 3] . Fitur baru berdasarkan spesifikasi tersebut diluncurkan di Firefox Nightly untuk pengujian, masalah pun ditemukan. Seseorang melaporkan  bug  di Bugzilla untuk rilis Firefox Nightly, ia menemukan sebuah situs cuaca di Jerman,  http://wetteronline.de   tidak berfungsi sebagai mana mestinya akibat  polyfill  yang dilakukan MooTools terhadap  Array.prototype.flatten  yang memiliki ketidakcocokan dengan spesifikasi flatten yang akan diluncurkan [1] . Melihat masalahnya adalah dengan MooTools, seorang kontributor lain di Bugzilla menduga situs yang akan mengalami masalah ada lebih banyak, mengingat popularitas MooTools di zamannya. Moo