Pelapisan logam merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memberikan sifat tertentu pada suatu permukaan benda kerja, dimana diharapkan benda tersebut akan mengalami perbaikan terhadap sifat fisiknya. Pelapisan logam merupakan bagian akhir dari proses produksi dari suatu produk. Proses tersebut dilakukan setelah benda kerja mencapai bentuk akhir atau setelah 6 proses pengerjaan mesin serta penghalusan terhadap permukaan benda kerja yang dilakukan (Azhar, 1999). Adapun fungsi dan tujuan dari pelapisan logam adalah:
Teknik pelapisan logam dengan logam dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu :
Pelapisan logam dengan cara listrik (elektroplating) pelapisan secara listrik (elektroplating) adalah proses pelapisan logam yang menggunakan arus listrik searah (DC) melalui metode elektrolisa. Lapis listrik memberikan suatu perlindungan logam memanfaatkan logam-logam tertentu sebagai lapis lindung atau korban misalnya copper, nickel, zinc, chromium, emas, perak, kuningan, perunggu dan lain sebagainya (Kaban, dkk., 2010). Beberapa contoh pelapisan logam yang dilakukan dengan metode elektroplating antara lain :
Pelapisan Chromium merupakan lapis lindung atau pengerjaan permukaan (surface treatment/metal finishing) pada tahun 1930 dan merupakan lapisan yang mempunyai sifat-sifat yang keras, warna putih kebiru-biruan, tahan korosi, tidak berubah warna terhadap pengaruh cuaca dan tahan terhadap efek kekusaman yang tinggi.
- Melindungi logam dari korosi.
- Melindungi logam besar dengan logam mulia, misalnya pelapisan besi dan logam
- Memperbaiki tampak rupa (dekorasi) misalnya pelapisan emas, perak, kuningan, dan tembaga.
- Meningkatkan ketahanan produk terhadap gesekan (abrasi), misalnya pelapisan
- Memperbaiki kehalusan/bentuk prmukaan dan toleransi logam dasar, misalnya pelapisan nikel, chromium dan Iain-lain.
- Elektroforming yaitu membentuk benda kerja dengan cara endapan.
Teknik Elektroplating
(www.flickr.com)
(www.flickr.com)
Teknik Pelapisan logam
Teknik pelapisan merupakan teknik perlindungan logam yang berhubungan dengan teknik pelapisan logam berdasarkan reaksi elektrokimia dengan menggunakan meterial pelapis logam maupun non logam.Teknik pelapisan logam dengan logam dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu :
Pelapisan logam dengan cara listrik (elektroplating) pelapisan secara listrik (elektroplating) adalah proses pelapisan logam yang menggunakan arus listrik searah (DC) melalui metode elektrolisa. Lapis listrik memberikan suatu perlindungan logam memanfaatkan logam-logam tertentu sebagai lapis lindung atau korban misalnya copper, nickel, zinc, chromium, emas, perak, kuningan, perunggu dan lain sebagainya (Kaban, dkk., 2010). Beberapa contoh pelapisan logam yang dilakukan dengan metode elektroplating antara lain :
- Pelapisan Tembaga
- Sebagai lapisan prantara (dasar/strike)
- Sebagai lapisan dengan daya hantar panas dan arus listrik yang baik
- Pelapisan Chromium
Lapisan Chromium pada Mesin Yamaha RX-King
(source: www.pinterest.com)
Pelapisan Chromium merupakan lapis lindung atau pengerjaan permukaan (surface treatment/metal finishing) pada tahun 1930 dan merupakan lapisan yang mempunyai sifat-sifat yang keras, warna putih kebiru-biruan, tahan korosi, tidak berubah warna terhadap pengaruh cuaca dan tahan terhadap efek kekusaman yang tinggi.
Pelapisan logam dengan cara celup panas (hot dip)
Pelapisan secara celup panas adalah suatu proses pelapisan dimana logam pelapis dipanaskan hingga mencair/meleleh, kemudian logam yang akan dilapis disebut logam yang disebut logam dasar dicelupkan kedalam logam cair tersebut, sehingga pada permukaan logam dasar akan terbentuk lapisan berupa paduan (alloying) antara logam pelapis dan logam dasar dalam bentuk ikatan metalurgis yang kuat dan tersusun secara belapis-lapis yang disebut fasa (Azhar, 1999).
Pelapisan logam dengan cara semprot (metal sparaying)
Proses pelapisan logam dengan semprot (metal spraying) adalah suatu proses pelapisan logam dengan cara penyemprotan pratikel-pratikel halus dari logam cair atau bukan dengan disertai gas bertekanan tinggi dan panas pada logam yang akan dilapisi/logam dasar (Azhar, 1999).
Proses Pengerjaan Persiapan untuk Pelapisan Logam
Sebelum proses pelapisan dilakukan, permukaan benda kerja yang akan dilapisi harus dalam kondisi benar-benar bersih, bebas dari bermacam-macam pengotor. Hal ini mutlak agar bisa didapat hasil lapisan yang baik. Untuk mendapatkan kondisi seperti tersebut perlu dilakukan pengerjaan pendahuluan dengan tujuan sebagai berikut :- Menghilangkan semua penggotor yang ada di permukaan benda kerja seperti pengotor organik, anorganik/oksida dan lain-lainnya.
- Mendapatkan kondisi fisik benda kerja yang lebih baik.
- Pembersihan Secara Mekanik
- Pembersihan / pencucian dengan pelarut (solvent)
- Pembersihan / Pencucian Dengan Alkalin (Degreasing)
- Pembersihan / Pencucian Dengan Asam (Pickiing)
- Asam klorida (HCI)
- Asam sulfat (H2S04)
- Asam sulfat dan asam fluorida (HF)
CHECK PLAGIARISM
Useful articles
BalasHapuswah info gini nih yang saya perlu, thanks mas bro
BalasHapusbaru tahu ternyata teknik pelapisan logam beragam. kalo yang aku tahu cuma dengan cara diceluo doang.. :-D
BalasHapusmantap mas.. lanjutkan
BalasHapus